Review: Issues - Headspace
5.6Score

Sejak awal mereka terbentuk, nama Issues langsung melejit bak roket menuju ke permukaan. Bagaimana tidak, band ini merupakan bentuk kedewasaan dan emosi yang terpendam dalam diri sang vokalis Tyler Carter dan Michael Bohn yang telah terlebih dulu memiliki band tapi tidak sesuai dengan jalan pikiran mereka. Issues telah mengeluarkan 2 EP dan sebuah album self-titled. Rilisan mereka masih terasa legit dengan suasana post hardcore yang kental dengan sedikit sentuhan electronic synth dari Ty Acord.

Headspace merupakan suatu fase dimana pikiran kita sedang berada di dalam tempatnya, yang kemudian menimbulkan suatu keselarasan dan emosi-emosi yang terpendam. Tempat dimana pikiran kita bisa terdiam sejenak dan hening sejenak untuk merenungi apa saja yang telah ada dalam hidup kita. Jadi pertanyaan sebenarnya adalah renungan apa yang ingin Issues tunjukkan pada Headspace? Renungan seperti apa yang akan dipertajam atau diperjelas dalam album ini? Perlu diketahui pada album sebelumnya Issues berfokus pada tema pergolakan remaja yang akan beranjak dewasa, dimana pilihan-pilihan hidup yang akan mereka tempuh akan membawa mereka kepada suatu fase kehidupan yang baru.

Issues Headspace

Tracklist:
1. The Realest
2. Home Soon
3. Lost-n-Found (On A Roll)
4. Yung & Dum (feat. Jon Langston)
5. Made To Last
6. Flojo
7. Hero
8. COMA
9. Rank Rider
10. Blue Wall
11. Someone Who Does
12. I Always Knew
13. Slow Me Down

Issues pada album ini mengusung genre nu metal dengan permainan tiap alat instrumen yang terdengar dominan. Di album ini kita juga akan menemukan sedikit sentuhan synth namun tidak se-dominan pada album-album sebelumnya dikarenakan Ty Acord yang memutuskan untuk keluar dari Issues karena merasa ini bukan tempat yang seharusnya bagi dia. Secara garis besar tema album ini masih membahas dan menunjukkan pergolakan kehidupan remaja, namun sekarang lebih berfokus pada akibat dari pilihan yang sudah kita pilih. Dibuka dengan lagu “The Realest” yang langsung memunculkan perbedaan yang cukup signifikan, dibuka dengan dentuman bass dari Sky Acord yang lembut dan disambung dengan gitar dari AJ Rebollo yang sekarang berani memainkan gaya bermainan gitar yang berbeda dari album sebelumnya.

Dalam lagu pembukaan pun sudah terdengar permainan semua alat instrumen yang sudah semakin dewasa dan mereka berani mengeksplor kemampuan tiap personel lalu menggabungkan semuanya menjadi sebuah harmonisasi yang bisa dibilang easy listening bagi para pendengar post hardcore. Hal tersebut diperkuat dengan pilihan Michael Bohn yang seperti ingin mencoba untuk lebih banyak bernyanyi daripada berteriak seperti biasanya.

Berbeda dengan pada album sebelumnya, pada album Headspace, Issues berani untuk menekan  personel mereka dalam menggali kemampuan terdalam dan kemudian menggabungkannya. Permainan gitar yang kental dengan pengaruh djent memberikan kesan yang cukup berbobot dalam permainan instrument mereka, bass dari Sky Acord yang sekarang mulai berani memunculkan jati dirinya, dengan gaya permainan bass yang cukup kental dengan nuansa jazz.

Hal tersebut ditambah suara Tyler Carter yang di album ini mulai memberanikan diri untuk lebih banyak menonjolkan sisi R&B serta perubahan yang dibawa oleh Michael Bohn dengan lebih banyak bernyanyi namun tetap memunculkan kesan emosional yang selama ini sudah melekat dengan Michael Bohn. Kita juga tak boleh melupakan pukulan drum Josh Manuel yang jika dilihat secara skill dan permainan hampir bisa disandingkan dengan Luke Holland dari The Word Alive, namun pada album ini Josh lebih condong pada djent drumming dengan sedikit sentuhan drum blasting pada snare-nya, namun bagaimana akan lagu dan pesan yang mereka sampaikan ?

Dalam album ini, renungan yang ingin mereka sampaikan bisa dikatakan hampir berhasil mereka lakukan, seperti dalam lagu “Yung & Dum” yang bercerita tentang kehidupan remaja yang penuh hingar bingar. Yang cukup menarik perhatian adalah mereka menggaet Jon Langston yang pada dasarnya merupakan penyanyi country namun secara mengejutkan dapat menghasilkan sebuah perpaduan yang membawa suasana riang dan bisa dijadikan renungan akan kehidupan remaja saat ini. Layaknya sebuah jamming, mereka memadu-padankannya secara pas.

Adapun AJ Rebollo tidak hanya mengandalkan djent sebagai senjata utama dia saja, ada waktu dimana dia berubah menjadi funky. Dalam lagu “Hero” semua personel Issues bermain funky dan membuat lagu ini terasa ringan. Yang perlu digaris bawahi di sini adalah suara Tyler Carter yang dominan yang membuat lagu ini cukup membuat perbedaan diantara lagu lainnya dan skill para personel yang patut diacungi jempol  dan digabung dengan nyanyian dari Michael Bohn yang terdengar unik namun masih memberi kesan emosional.

Namun, ada beberapa lagu juga yang menunjukkan tendensi mereka untuk kembali memainkan post hardcore. Membuat mereka terkesan belum begitu jelas akan fokus kemana. Layaknya remaja yang masih labil, mereka seperti tidak mau melepas begitu saja citra post hardcore yang sudah melekat dengan mereka seperti dalam rilisan mereka terdahulu. Namun, dibalik tudingan tersebut tak diragukan bahwa mereka sudah berhasil mendobrak sekat yang melingkupi mereka sebelumnya dengan membuat sebuah album yang padat dan cukup berbobot dalam permainannya.

Secara keseluruhan album Headspace cukup berani dan Issues telah berhasil dalam membawa dan mengemasnya. Namun di dunia ini tidak ada yang sempurna, masih ada beberapa sedikit kecacatan seperti dalam peletakan tiap track. Meski begitu semuanya lumayan bisa tertutupi dengan kemampuan tiap personel yang makin dewasa dan kemampuan mereka dalam menggabungkan masing-masing karakter secara tepat.

Go Listen : “The Realest”, “Yung & Dum (feat. Jon Langston)”, “Hero”