Carrier – Grieve
Band hardcore asal UK, Carrier refleksikan arti kematian dan kesedihan dalam lagu berjudul "Grieve".
Selamat datang di rubrik andalan dari Backstage Whisp, yaitu rubrik lagu terbaru. Kami dari redaksi Backstage Whisp percaya bahwa kebutuhan akan asupan lagu-lagu baru yang berkualitas tiap harinya merupakan kebutuhan yang sedikit demi sedikit menjadi kebutuhan primer. Hanya saja, saat ini terlalu banyak lagu baru yang dirilis hampir tiap harinya menjadikan kita sebagai pendengar memiliki terlalu banyak pilihan yang berakibat kepada tidak sempatnya kita untuk mendengarkan lagu-lagu itu secara khusyuk.
Oleh karena itu, kami berencana untuk memberikan kalian semua, pencinta musik di era industri modern ini pilihan dan juga sudut pandang lain dalam mendengarkan musik. Di rubrik ini, tim redaksi akan berforkus untuk membahas lagu terbaru dari musik-musik alternatif yang jarang sekali mendapat jatah main di media-media arus utama maupun radio-radio kesayangan kamu. Kami percaya bahwa musik yang variatif akan membuat duniamu semakin berwarna dalam memberimu tambahan energi untuk menjalani aktivitas sehari-harimu dengan penuh semangat dan determinasi.
Variasi merupakan hal yang menjadi pegangan tim redaksi dalam menjalankan blog ini. Musik bagus tak hanya dapat ditemui di satu tempat saja, tak hanya dimiliki oleh satu jenis aliran lagu juga. Banyak sekali lagu-lagu bagus yang dapat kamu dengarkan tersebar di seluruh penjuru dunia dan untuk itulah kami memutuskan untuk menghadirkan rubrik ini, yaitu sebagai dokumen kurasi dan apresiasi yang ditujukan kepada para musisi, baik musisi lokal maupun internasional, baik yang bergerak di jalur independen (indie) maupun yang mendapat dukungan penuh dari label raksasa karena kami percaya bahwa musik itu tanpa batasan. #MusicWithoutBorder
Sebeleum kita berbicara mengenai jenis lagu yang berkembang di millennium baru ini. Marilah kita sejenak berbicara mengenai evolusi industri musik. Musik, seperti industri fashion dan juga jenis karya seni lainnya tak pernah kebal dengan yang sesuatu yang bernama siklus. SIklus ini datang dan pergi, tergantung dari pengaruh-pengaruh eksternal lainnya yang kadang tidak bisa dikontrol oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia musik juga.
Lihat saja beberapa lagu terbaru yang sempat populer di tahun 2016 atau 2015 kemarin, jika kita cermati, kita bisa mendapati beberapa musisi mulai mengulang kembali formula lagu yang sukses diterapkan di musik tahun 80an. Dimana saat itu, lantai dansa dan deruan speaker yang sengaja disetel dengan bass maksimum memenuhi sudut-sudut ruangan lantai dansa. Pengaruh retro pop yang seharusnya sudah selesai hegemoninya di awal tahun 90an itu, ternyata masih sangat layak untuk disandingkan dengan produksi kelas atas masa kini yang lebih banyak dikomputerisasi ketimbang analog. Hal itu paling tidak membuktikan bahwa tren itu akan selalu berputar tak peduli kita sedang menjenjakan kaki di industry apa.
Lalu bagaimana dengan lagu-lagu yang ada di tahun 2016 dan akhir 2017 ini? Tentu kita masih belum lepas sepenuhnya dari hingar bingar EDM yang sempat menguasai jatah tayang di berbagai radio dan saluran televisi. Dengarkan saja sebuah program radio dan perhatikan lagu apa yang sedang diputar di sana, tentu kamu akan menemukan bahwa terdapat keseragaman pola yang biasa terjadi ketika industri tengah memasuki suatu siklus tertentu entah itu industri arus utama yang masih didominasi oleh lagu-lagu dengan sentuhan elektrik, maupun industri arus pinggir yang masih didominasi oleh lagu-lagu emo new wave yang banyak terkontaminasi oleh musik indie rock.
Dua tahun terakhir memang kita disuguhi banyak sekali musik dengan tema elektronik, pertanyannya adalah akan seperti apa trend lagu baru di tahun 2018 mendatang? Yang menarik untuk dijadikan bahan pertimbangan adalah mulai banyak musisi-musisi pop papan atas yang mulai berani dalam melakukan eksplorasi di musik mereka. Paling ekstrim adalah Lady Gaga yang meninggalkan kesan dance-avant garde pop yang selama ini melambungkan namanya dan kemudian beralih ke musik yang lebih simpel secara aransemen dan memiliki nafas retro. Nama lain yang patut diperhitungkan adalah Harry Styles yang meninggalkan kesan boyband pujaan para remaja putri dan kemudian beralih untuk menyanyikan lagu yang secara sepintas seperti dipengaruhi oleh David Bowie.
Dua nama di atas hanyalah puncak dari gunung es, masih banyak nama-nama lain yang cukup berani untuk meninggalkan pakem yang mereka mainkan selama ini dan mencoba eksplorasi lain. Beberapa di antara mereka adalah:
Lorde merupakan salah satu nama paling mengesankan yang dihasilkan dari industri musik populer dalam beberapa tahun ke belakang. Tak hanya langganan dalam menciptakan lagu hits, Lorde juga memiliki karakter dalam lagu yang ia tulis. Album terbaru dari Lorde menunjukkan bahwa Lorde juga memiliki keberanian untuk mengkritik feel good pop yang didominasi oleh nada-nada template dengan kecenderungan tinggi.
Usai sudah Fall Out Boy sebagai band pop punk/emo yang sangat termahsyur dan disukai oleh semua remaja tanggung yang masih duduk di bangku sekolah. Kali ini, dengan semakin bertambahnya usia para personel mereka, Fall Out Boy lebih layak disebut sebagai band pop yang mencoba tetap relevan dengan bertindak sebagai crowd pleaser. Meskipun mereka harus kehilangan banyak sekali penggemar mereka yang sudah setia mendengarkan mereka sejak album Take This To Your Grave, sebagai ganjarannya mereka mendapatkan pendengar yang berada di rentang usia lebih muda.
Paramore bukan lagi band riot punk remaja yang selalu mempertanyakan status quo dalam keadaan sedang dilanda asmara. Kali ini musik yang mereka bawakan banyak terinspirasi oleh musik-musik retro 80an yang tampak di album terbaru mereka After Laughter. Transisi mereka dari band pop punk ke alternatif rock dan sekarang ke pop paling tidak berjalan sangat mulus dan meski memiliki gaya musik yang relatif berbeda, mereka tetaplah memiliki kekhasan Paramore yang tak pernah hilang dari musik yang mereka mainkan.
Selain itu, banyak juga band-band tua yang kembali bermain setelah masa hiatus. Tercatat ada dua nama besar yang mengumumkan rilisan baru di tahun ini, yaitu At The Drive In dan Glassjaw. Dua nama ini seolah membangkitkan optimisme akan bangkitnya musik post-hardcore di tahun 2018 mendatang di musik alternatif arus pinggir dan akan semakin banyak pula band-band atau penyanyi yang mulai memasukkan unsur retro 80an di lagu-lagu baru mereka di tahun 2018 mendatang.
Terima kasih kepada internet, sekarang menemukan sebuah lagu baru bukanlah hal yang sulit dan kita dengan mudah bisa mendapatkan akses terhadap berbagai konten yang ada di seluruh dunia hanya melalui ponsel pintar maupun melalui komputer jinjing kita. Jika dulu kita perlu berlangganan sebuah zine atau bergabung dengan mailing list, sekarang kita dengan mudah bisa mengetikkan berbagai kata kunci seputar lagu terbaru atau musik baru yang kita sukai, entah itu sedang populer atau sudah lama melalui mesin pencari dan bam, hasilnya sudah ada di depan kita.
Berbagai blog yang membahas musik, baik publikasi besar maupun blog-blog musik DIY bisa kita kunjungi untuk menemukan musik terbaru yang ada di berbagai belahan dunia. Salah satunya adalah Backstage Whisp yang senantiasa memberimu rekomendasi mengenai berbagai jenis musik tanpa batasan negara, bahasa, maupun aliran tertentu. Kehadiran media sosial daring juga membantu kita untuk saling berbagi mengenai apa yang sedang kita dengarkan dan apa yang sedang kita sukai, terlepas dari lagu tersebut sedang hits atau tidak.
Selain media 2.0 di atas, kita juga bisa menemukan berbagai jenis musik baru melalui media tradisional yang sudah lama nada, seperti radio maupun televisi. Bahkan tak jarang program-program di kedua format tersebut menyajikan lagu-lagu alternatif yang tak banyak orang tahu, namun memiliki kualitas tinggi, bagus, dan di saat yang bersamaan bisa sangat easy listening. Peran media dalam persebaran lagu menjadi sangat penting, karena mau tidak mau, media masih memiliki peran yang sangat penting dalam penciptaan sebuah trend yang beredar di masyarakat.
Lalu setelah kita mengetahui dan menemukan lagu-lagu baru tersebut, bagaimana cara kita mendengarkannya? Ada banyak sekali alternatif yang bisa kita lalui untuk mendengarkan lagu-lagu terbaru dari berbagai belahan dunia. Beberapa di antaranya yang bisa kita coba adalah:
Youtube merupakan platform yang tidak asing bagi siapapun saat ini. Hampir semua orang mengetahui platform berbagi video yang satu ini dan dengan aktif menggunakannya setiap hari, entah untuk menonton vlog atau untuk mendengarkan musik terbaru dari musisi favorit mereka. Keuntungan dari mendengarkan lewat Youtube adalah kita tidak perlu membayar biaya keanggotaan untuk dapat menikmati konten-konten yang tersaji (kecuali Youtube Red tentunya), semua konten yang diunggah melalui Youtube disajikan secara gratis, bahkan beberapa bisa kamu download untuk dimainkan dalam keadaan tanpa koneksi.
Platform terkenal lain untuk memainkan musik adalah Spotify. Sedikit berbeda dengan Youtube, Spotify merupakan layanan streaming yang memungkinkan penggunanya untuk memainkan atau mendengarkan berbagai macam lagu kesukaan favorit mereka dari berbagai zaman. Spotify menyediakan dua pilihan keanggotaan, yang pertama adalah anggota gratis dan yang kedua adalah layanan berbayar. Keuntungan menggunakan layanan berbayar adalah kamu tidak perlu mendengarkan iklan yang kadang mengganggu, kamu juga bisa download atau mengunduh lagu kesukaanmu di ponsel kamu dan diperdengarkan kapan saja meski tanpa koneksi. Salah satu fitur yang membuat Spotify terkenal adalah fitur playlist atau daftar main, kamu bisa mendengarkan berbagai lagu yang sudah dikurasi oleh teman-temanmu atau kurator professional.
Bandcamp adalah layanan musik berbayar yang memungkinkan bagi para musisi untuk menjual langsung musik mereka kepada penggemar mereka. Tak hanya itu, Bandcamp juga bisa berperan sebagai media sosial yang memberikan kesempatan pada setiap anggotanya untuk membagikan apa yang sedang mereka dengarkan kepada teman-teman mereka dan memamerkan koleksi musik terbaru yang mereka miliki melalui fitur koleksi. Yang membuat Bandcamp menarik hati para pecinta musik adalah jumlah kumpulan lagu yang mereka miliki, mereka memiliki daftar yang begitu luas karena musisi dari berbagai negara memiliki kesempatan yang sama untuk menjual album mereka di sini. Tak hanya itu, banyak juga band-band atau penyanyi yang membagikan lagu mereka secara gratis di sini dan kalian tidak perlu daftar atau menjadi anggota untuk dapat menikmati fasilitas tersebut.
Cara terakhir yang tidak kami anjurkan adalah download mp3 yang akan kami bahas secara mendetail di bawah ini.
Ada dua opsi untuk download atau mengunduh mp3 favoritmu saat ini, yang pertama secara legal dan yang kedua secara gratis. Hanya saja, tak semuanya yang gratis itu termasuk ilegal karena ada pula beberapa layanan musik yang menyediakan jasa download musik gratis.
Legal di sini berarti sama dengan berbayar. Banyak sekali layanan musik yang menyediakan jasa download lagu secara legal, namun sebagai kompensasinya, kalian mesti membayar untuk mendapatkan konten yang mereka tawarkan. Beberapa layanan terkenal masuk dalam kategori ini, seperti iTunes yang dimiliki oleh Appel, Amazon Music yang dimiliki oleh raksasa ritel Amazon, dan tentu saja Google Music yang dimiliki oleh Google. Meski dulu banyak yang berkata bahwa layanan-layanan download lagu legal seperti ini menyulitkan karena opsi pembayaran yang tidak banyak dan biasanya hanya menyediakan opsi untuk membayar melalui kartu kredit. Saat ini layanan-layanan tersebut sudah mulai bertransformasi dengan menyediakan pilihan pembayaran yang lebih beragam.
Ini adalah salah satu fitur terbaru dari Google Music yang memungkinkan pengguna mereka untuk membayar konten berbayar melalui potongan pulsa. Hal ini tentu sangat memudahkan sekali, mengingat tempat pengisian pulsa tersebar di hampir berbagai sudut jalan di Indonesia.
Paypal merupakan layanan point of purchase yang memungkinkan penggunanya untuk bertransaksi dengan siapapun tanpa harus memberikan nomor kartu kredit mereka terhadap pihak penjual. Paypal cepat sekali berkembang karena data nasabah menjadi lebih aman. Salah satu platform layanan mp3 yang menggunakan opsi pembayaran ini adalah Bandcamp.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, gratis bukan berarti ilegal. Beberapa platform seperti Bandcamp dan Soundcloud menyediakan opsi download mp3 gratis bagi pemakai mereka untuk konten-konten tertentu. Lain halnya ketika gratis yang dimaksud di sini adalah download mp3 melalui website-website yang jelas-jelas melanggar copyright. Jika itu, tentu kami tidak anjurkan karena akan merugikan bagi musisi atau band yang telah bekerja keras dalam menulis lagu terbaru.
Sudah biasanya tiap akhir tahun, para pelaku di industri musik akan mulai menghitung mengenai lagu apa yang paling laris dalam setahun ke belakang. Hal itu dilakukan, tak lain dan tak bukan untuk memprediksi mengenai trend mengenai lagu terbaru apa yang akan meledak di tahun berikutnya dan tentang bagaimana strategi untuk memasarkan lagu baru itu agar dapat diterima secara luas oleh pendengar. Menariknya, hampir setiap tahun, lagu pop selalu mendominasi penjualan lagu. Adapun, daftar mengenai lagu paling laris dalam beberapa tahun terakhir dapat dilihat melalui tabel berikut (Untuk menghindari daftar yang terlalu panjang, kami akan memulainya dari tahun 2000).
Tahun | Judul Lagu | Artis/Penyanyi | Penjualan |
2000 | “Can We Fix It?” | Bob the Builder | 853,000 |
2001 | “It Wasn’t Me” | Shaggy featuring Rikrok | 1,151,000 |
2002 | “Anything Is Possible” / “Evergreen” | Will Young | 1,783,919 |
2003 | “Where Is the Love?” | The Black Eyed Peas | 625,198 |
2004 | “Do They Know It’s Christmas?” | Band Aid 20 | 1,065,000 |
2005 | “Is This the Way to Amarillo” | Tony Christie featuring Peter Kay | 1,100,200 |
2006 | “Crazy” | Gnarls Barkley | 820,053 |
2007 | “Bleeding Love” | Leona Lewis | 788,000 |
2008 | “Hallelujah” | Alexandra Burke | 888,000 |
2009 | “Poker Face” | Lady Gaga | 882,059 |
2010 | “Love the Way You Lie” | Eminem featuring Rihanna | 854,000 |
2011 | “Someone like You” | Adele | 1,242,000 |
2012 | “Somebody That I Used to Know” | Gotye featuring Kimbra | 1,318,000 |
2013 | “Blurred Lines” | Robin Thicke featuring T.I. and Pharrell Williams | 1,470,000 |
2014 | “Happy” | Pharrell Williams | 1,500,000 |
2015 | “Uptown Funk” | Mark Ronson featuring Bruno Mars | 1,760,000 |
2016 | “One Dance” | Drake featuring Wizkid and Kyla | 1,800,000 |
Tabel 1. Lagu Dengan Penjualan Terbanyak Tiap Tahun
Perkembangan industri musik mengisyaratkan perlunya sebuah ruang khusus untuk mengapresiasi apa yang bagus, yang menarik, dengan apa yang biasa saja dan terlalu aman. Kebutuhan akan ruang ini kemudian digenapi oleh hadirnya tangga lagu yang sering kali masih dijadikan baramoter tentang kualitas sebuah lagu. Meskipun konsepnya tidak seperti itu, masih banyak sekali penikmat musik yang menggantungkan selera musik mereka terhadap apa yang tersaji di sebuah tangga lagu terbaru.
Sehingga muncul persepsi bahwa lagu yang merajai sebuah tangga lagu adalah lagu yang melambangkan trend apa yang sedang terjadi saat itu juga. Sehingga tak membingungkan jika akhirnya banyak sekali tangga lagu yang muncul dalam berbagai format dan jenis musik yang diusung, jika kalian mencari kata kunci ini di mesin pencari, Google. Bukan tak mungkin kalian akan menjumpai banyak sekali kata kunci alternatif yang masih memiliki relevansi dengan kata kunci “Tangga Lagu”. Ada yang mengelompokkannya ke dalam satu jenis aliran musik, ada yang mengelompokkan berdasarkan asal lagu, dan ada pula yang memilih untuk meleburnya menjadi satu dengan embel-embel apapun yang terbaru seperti yang ada di Backstage Whisp.
Kriteria pemilihan lagu untuk dimasukan ke dalam chart pun beragam. Ada yang menggunakan hitungan penjualan album di seluruh dunia seperti Billboard. Ada yang menggunakan hitungan berapa jumlah tayang atau jumlah permintaan akan lagu tersebut seperti yang dapat ditemui di berbagai platform layanan musik seperti Spotify dan juga radio. Ada pula yang didasarkan pada keputusan redaksional dari editor media, seperti Pitchfork. Yang pasti dan tak berubah hingga saat ini, orang memiliki histeria untuk menghitung mundur, apapun itu, mulai dari perayaan tahun baru sampai dengan nomor pegulat di Royal Rumble. Sehingga konsep tangga lagu yang seharusnya usang pun menjadi bertahan hingga saat ini dan nilai prestis yang diraih dari musisi yang berhasil menempatkan lagu mereka di deretan paling atas masih bisa ditemui hingga sekarang. Lebih lanjut, ikuti Tangga Lagu Terbaru dari Backstage Whisp.
Lain tangga lagu, lain pula penghargaan musik. Penghargaan musik biasanya disebut sebagai puncak dari kesuksesan sebuah lagu. Lagu yang meraih penjualan tertinggi, biasanya tak serta merta akan menempatkan lagu tersebut sebagai lagu terbaik di periode itu. Sebuah lagu yang memenangi penghargaan lagu terbaik biasanya akan mendapat suntikan penjualan yang lumayan signifikan karena publisitas yang didapat dari berbagai media arus utama. Tak hanya itu, sebuah lagu pemenang penghargaan musik juga sering dianggap sebagai lagu yang kualitasnya terbukti.
Grammy Awards biasanya disebut sebagai standar baku sebuah penghargaan musik. Sehingga lagu yang mendapat nominasi sebagai lagu terbaik di Grammy Awards biasanya akan langsung mendapat apresiasi yang lebih tinggi. Adapun pemenang penghargaan Lagu Terbaik versi Grammy Awards sejak tahun 2000 dapat dilihat di bawah ini.
Tahun | Asal Negara | Judul Lagu | Penyanyi/Band |
2000 | Amerika Serikat | “Smooth” | Santana featuring Rob Thomas |
2001 | Irlandia | “Beautiful Day” | U2 |
2002 | Amerika Serikat | “Fallin'” | Alicia Keys |
2003 | Amerika Serikat | “Don’t Know Why” | Norah Jones |
2004 | Amerika Serikat | “Dance with My Father” | Luther Vandross |
2005 | Amerika Serikat | “Daughters” | John Mayer |
2006 | Irlandia | “Sometimes You Can’t Make It on Your Own” | U2 |
2007 | Amerika Serikat | “Not Ready to Make Nice” | Dixie Chicks |
2008 | Inggris Raya | “Rehab” | Amy Winehouse |
2009 | Inggris Raya | “Viva la Vida” | Coldplay |
2010 | Amerika Serikat | “Single Ladies (Put a Ring on It)” | Beyoncé |
2011 | Amerika Serikat | “Need You Now” | Lady Antebellum |
2012 | Inggris Raya | “Rolling in the Deep” | Adele |
2013 | Amerika Serikat | “We Are Young” | Fun featuring Janelle Monáe |
2014 | Selandia Baru | “Royals” | Lorde |
2015 | Inggris Raya | “Stay with Me” (Darkchild version) | Sam Smith |
2016 | Inggris Raya | “Thinking Out Loud” | Ed Sheeran |
2017 | Inggris Raya | “Hello” | Adele |
Tabel 2. Lagu Terbaik Versi Grammy Awards Tiap Tahun
Dominasi lagu asal Amerika Serikat dalam industri musik internasional dan tanah air terekam dengan sangat baik. Lihat saja daftar pemenang lagu terbaik di atas, hampir semuanya merupakan musisi atau band yang asalnya dari Amerika Serikat. Padahal masih banyak lagu-lagu menarik lainnya yang juga tak kalah enak untuk didengarkan seperti lagu-lagu alternatif dari Indonesia sendiri, maupun lagu-lagu dari negara Asia lainnya seperti Jepang, Korea, dan tentunya India. Berkembangnya jaringan pertemanan yang tak terikat oleh ruang menjadikan persebaran musik menjadi lebih cepat dan lagu-lagu dari dunia luar yang selama ini tidak terekspos menjadi lebih mudah untuk disebar.
Salah satu yang menarik dengan mempelajari dan mendengarkan lagu dari berbagai belahan dunia adalah kita dapat mendengarkan serpihan budaya yang membekas kuat dalam susunan lagu tersebut. Sebagai contoh, kalian akan dengan mudah mengenal dan mempelajari tentang sebuah rekonstruksi nada di suatu wilayah Jepang ketika kalian mendengarkan lagu-lagu dari wilayah tersebut. Hasilnya, kita akan menjadi lebih menghargai keberanekaragaman yang ada di bumi ini dan memandangnya sebagai suatu hal yang cantik, menarik, dan sebaiknya perlu dijaga.
Kekhasan yang dimunculkan tersebut paling tidak memberikan warna yang berarti dan perluasan referensi bagi musisi ataupun penyanyi yang memang berencana untuk terjun langsung di industry hiburan ini. Sekaligus menjadi pengubur kritik yang sering ditujukan terhadap musisi atua band yang terlalu senang berkiblat ketimbang menemukan sound atau ciri khas dari lagu yang mereka produksi sendiri.
Lagu barat identik sebagai lagu yang berbahasa Inggris, sehingga tidak mengherankan jika lagu apapun yang berbahasa Inggris disebut sebagai lagu barat di sini. Entah itu lagu yang asalnya dari Amerika Serikat, dari Inggris, dari Australia, dari Selandia Baru atau bahkan dari penyanyi Asia lain yang memang lagunya ditulis dalam lirik berbahasa Inggris. Istilah lagu barat ini sudah tertanam dalam alam bawah sadar orang Indonesia dan sepertinya akan selalu seperti itu sampai waktu yang tak kita ketahui.
Sejak era The Beatles sampai dengan yang terbaru, Adele. Lagu-lagu barat memang menjadi penghias utama serta pemberi warna bagi program-program siaran radio yang ada di negeri ini. Sehingga tak jarang kita akan menemukan banyak sekali lagu berbahasa Inggris diputar di berbagai acara televisi nasional sebagai musik latar maupun diputar melalui PSA di mall-mall terdekat di kotamu. Itu semua karena lagu barat sering kali menjadi standar premium bagi kualitas sebuah lagu, sebuah lagu yang diakui secara internasional sehingga bisa diterima secara luas bahkan oleh orang yang jarang berbahasa Inggris sekalipun. Lebih lanjut, dengarkan Lagu Barat.
Indonesia pernah memiliki masa kejayaan lagu-lagu lokal yang kualitasnya diakui sampai negeri tetangga seperti Malaysia dan Singapore. Masa-masa itu masih sering dianggap sebagai masa keemasan industri musik tanah air dengan penjualan album fisik yang angkanya mencapai di atas jutaan kopi. Pada masa keemasan itu, kita banyak mengenal musisi atau band-band seperti Sheila on 7, Dewa 19, Padi, dan tentu saja Peterpan yang berulang kali mengeluarkan lagu-lagu hits untuk dinikmati para pendengar musik di Indonesia.
Sayangnya, masa keemasan itu seperti susah untuk dikembalikan paska invasi musik musik pop melayu yang sempat membanjiri jam tayang media-media tradisional seperti televise dan radio. Meski tak segemerlap dulu, industri musik tanah air tengah mulai berbenah dengan menampilkan rilisan-rilisan yang berkualitas. Banyak pula band-band arus pinggir yang mulai menarik minat para pemerhati musik Indonesia dengan ciri khas mereka yang menarik. Musik pun tak melulu hanya terkonsentrasi di ibu kota saja, tetapi mulai merambah ke berbagai daerah lain yang semula dianggap tidak potensial untuk menjual musik. Lebih lanjut, dengarkan Lagu Indonesia.
Mungkin yang ada di pikiran kalian ketika mendengarkan lagu Jepang selain milik Laruku atau One OK Rock adalah bahwa lagu ini pasti merupakan soundtrack dari anime tertentu? Bisa jadi, memang benar bahwa banyak sekali band indie rock Jepang yang lagunya dijadikan lagu tema dari sebuah series anime, yang paling sukses tentu saja nama seperti Asian Kungfu Generation atau 7!! (Seven Oops). Banyak juga musisi-musisi pop Jepang yang tak kalah suksesnya seperti Utada Hikaru dan tentu saja Ayumi Hamasaki. Serta band-band alternatif lainnya seperti BABYMETAL.
Yang menarik dari mendengarkan lagu Jepang adalah ketika kamu mendengarkan, kamu akan langsung tahu bahwa ini berasal dari Jepang. Musisi ataupun band-band asal Jepang seperti enggan untuk melepaskan identitas lokal yang mereka miliki dan dengan bangga memakaikannya ke dalam karya-karya mereka. Entah itu melalui karya musik, film, maupun seni lukis dan seni rupa. Kekhasan yang ditimbulkan dari hasil karya asal Jepang inilah yang membuat musik Jepang selalu menarik untuk didengarkan bahkan ketika kita tidak memahami bahasa yang mereka gunakan. Rasanya seperti kita mengenali budaya mereka melalui susunan nada dan kata yang diaransemen dengan begitu rupa untuk menghasilkan karya cipta. Lebih lanjut, dengarkan Lagu Jepang.
Korea Selatan adalah salah satu contoh nyata bagaimana industri hiburan dan budaya populer dapat mengubah wajah dari suatu negara dengan sangat cepat. Booming K-Pop beberapa tahun yang lalu saat ini sudah semakin mengakar dengan meninggalkan para penggemar yang sepertinya menolak untuk meninggalkan jenis musik populer yang sebenarnya sangat dipengaruhi oleh musik pop ala Amerika Serikat itu. Tak hanya itu, industri hiburan lain turut kecipratan untung dengan popularitas Korean Pop yang melesat bak bintang tersebuut.
Meski didominasi oleh k-pop, tak semuanya musik yang dihasilkan oleh orang Korea memiliki warna yang sama. Banyak sekali nama-nama lain yang patut untuk diperhitungkan seperti J Rabbit yang hadir dengan shinny chamber pop atau The Barberettes yang menginkorporasi musik mereka dengan pengaruh doo-wop tahun 40an sampai dengan 60an awal. Selain itu hadir pula band post rock, Jambinai yang memiliki aksen kental musik tradisional Korea dalam setiap nada yang dihadirkan dalam karya-karya di lagu terbaru mereka. Lebih lanjut, dengarkan Lagu Korea.
Ada satu pendapat yang mengatakan bahwa industri film Bollywood bertanggung jawab terhadap tidak berkembangnya musik-musik alternatif di India. Jika kita perhatikan memang, hampir semua daftar lagu baru yang ada di negeri itu pasti tak pernah lepas dari film Bollywood dan hampir semua media memilih untuk melakukan publikasi terhadap musik mainstream ini ketimbang mencari bakat-bakat baru yang sebenarnya banyak ditemukan di negeri yang biasa disebut sebagai Anak Benua ini.
Nama-nama alternatif seperti aswekeepsearching, Vasudha Sharma, dan Prateek Kuhad sudah seharusnya mulai dipandang secara serius mengingat mereka tak hanya berani dalam mengeksplorasi bakat mereka namun juga tetap memegang teguh akar musik India yang sangat mudah untuk dikenali itu dalam setiap lagu baru yang mereka rilis. Backstage Whisp percaya bahwa nama-nama yang memang bertalenta seperti itu sangat layak sekali untuk diperkenalkan kepada publik. Lebih lanjut, dengarkan Lagu India.
Saat ini banyak sekali genre atau aliran musik yang berkembang di seluruh dunia. Tak terhitung ada berapa banyak parent genre atau aliran musik dasar yang membawahi banyak sekali anakan lainnya atau subgenre yang lain. Bahkan, untuk musik yang paling populer sekalipun, yaitu musik pop pun saat ini memiliki cukup banyak percabangan yang sedikit sulit dihitung dengan menggunakan jari, seperti pop folk, chamber pop, pop rock, art pop, retro pop, sampai juga jenis yang lainnya.
Perkembangan jenis genre inilah yang membuat musik seakan dikotak-kotakan berdasarkan gaya dari permainan, padahal seharusnya tak perlu demikian. Musik lebih baik dikotakkan sesuai dengan kualitasnya saja, antara musik yang berkualitas dengan yang kurang berkualitas. Namun, lagi-lagi kualitas dan preferensi hanyalah masalah mengenai opini saja. Di luar itu, saat ini semakin banyak band-band atau penyanyi yang mulai berani untuk melangkah keluar dari zona aman suatu aliran musik dalam penulisan lagu mereka untuk kemudian mengawinkannya dengan pengaruh lain yang tak kalah dominan.
Rasanya masih belum ada jenis musik lain yang sanggup menggeser popularitas musik pop hingga saat ini. Pop berasal dari kata populer, merupakan sebuah jenis musik yang terus berkembang, berevolusi, mengikuti trend yang sedang berlangsung. Tak aneh jika pada akhirnya lagu terbaru dari jenis musik ini biasanya memiliki cukup banyak perbedaan dan karakter sesuai dengan zaman dan wilayah tertentu. Kedekatan emosional inilah yang menjadi alasan kenapa lagu baru dari jenis musik pop biasanya menjadi lagu terpopuler dalam bursa lagu di jangka waktu tertentu. Lebih lanjut, baca tentang lagu pop.
Jenis musik ini pernah begitu populer di tahun 70an sampai dengan akhir 80an. Banyak sekali band-band dari skena metal yang kemudian melegenda dan selalu menjual habis tiket pertunjukan yang mereka lakukan, seperti Metallica. Popularitas musik metal pada masa itu memang tak ada duanya, bahkan kepopuleran musik ini telah menciptakan banyak sekali gelombang budaya populer yang kemudian diadopsi oleh banyak wilayah dan generasi. Meski saat ini bukan lagi musik dominan yang disukai oleh semua kalangan, banyak lagu baru di metal yang tak kalah bagus dengan apa yang diputar di radio arus utama. Lebih lanjut, baca tentang lagu metal untuk mengetahui lagu terbaru paling populer dari aliran musik yang ini.
Biasanya lagu jenis ini selalu beriringan dan seperti mempunyai peran sebagai alternatif bagi musik pop. Musik rock sendiri bukanlah musik yang hanya memiliki satu pakem tertentu saja, namun memiliki ragam yang cukup banyak untuk dapat dianggap sebagai parent genre atau aliran musik dasar. Dalam perkembangan waktu, musik ini tak melulu hana mengandalkan distorsi dan adrenalin tinggi, namun mulai berani untuk digabungkan dengan jenis-jenis musik yang lain sehingga menjadikan rock sebagai musik yang lebih beragam sejak pertama kali dipopulerkan. Banyak pula lagu-lagu baru dari rock yang menjadi sangat populer dan dianggap sebagai representasi zaman terbaik, ketimbang aliran musik saudaranya, pop. Lebih lanjut, baca tentang lagu rock untuk mencari tahu tentang lagu terbaru yang bagus di musik ini.
Tak hanya musik, namun juga sebuah pergerakan yang membawa perubahan. Punk merupakan wujud resistensi dari golongan pekerja yang menuntut keadilan terhadap golongan bangsawan atau konglomerat, salah satu momen mengesankan dari sejarah punk terjadi ketika The Sex Pistols merilis sebuah lagu berjudul “God Save The Queen” yang merupakan wujud pembangkangan terhadap ratu Inggris yang telah bertahta selama 25 tahun. Pengaruh yang ditimbulkan dari lagu ini sangatlah besar, tak hanya dianggap sebagai salah satu lagu paling berpengaruh sepanjang sejarah, lagu ini juga dianggap sebagai perwujudan sejati dari semangat punk sebagai sebuah perlawanan. Lebih lanjut, baca tentang lagu punk untuk mendengarkan lagu terbaru pilihan dari musik ini.
Sering dianak-tirikan karena pola yang begitu-begitu saja, hardcore merupakan sebuah musik yang sebenarnya sangat populer di kalangan anak muda. Mungkin karena polanya ang sangat simpel itulah kenapa jenis musik ini begitu populer dan membuat anak-anak muda rela untuk menantikan setiap rilisan terbaru yang ditelurkan dari musik ini. Terkenal dengan beatdown yang kental dan kunci instrument yang sengaja diturunkan dari nada dasar standar. Musik ini sering dianggap sebagai musik yang bisa membantu melampiaskan emosi seseorang. Lebih lanjut, baca tentang lagu hardcore untuk lagu terbaru apa saja yang ada di aliran ini.
Sering dianggap sebagai musiknya orang pintar dan orang kaya, musik jazz justru bermula dari musik yang sering dimainkan di perkumpulan imigran Afrika Amerika. Hampir tak pernah tercatat oleh radar musik arus utama karena dianggap tidak menjual. Musik jazz sebenarnya menyimpan banyak sekali lagu-lagu bagus yang berkualitas untuk didengarkan. Tak perlu banyak mengerti mengenai teori musik, cukup nikmati saja pola aritmatik yang bertemu dengan kelincahan jari pianis yang seakan bermain di luar logika namun tetap masuk akal. Beberapa hits baru dari jenis musik ini sekarang mulai mendapat pengakuan publik secara lebih luas, sebagai contoh, kiprah dari BadBadNotGood di tahun 2016 kemarin yang boleh dikatakan sebagai salah satu rilisan terbaik di tahun 2016. Lebih lanjut, baca tentang lagu jazz yang juga menampilkan lagu terbaru di musik ini.
Dangdut adalah musik bagi seluruh rakyat Indonesia, hal tersebut tak dapat disangkal. Musik ini pernah menemui kejayaannya hampir satu dekade yang lalu ketika lagu-lagu baru yang ditelurkan aliran musik ini biasanya menjadi sangat populer dan hits di kalangan ibu-ibu dan juga muda-mudi yang sedang dilanda cinta. Yang membuat musik ini begitu populer di Indonesia, tak lain dan tak bukan adalah karena kedekatan konten yang diangkat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Sehingga bukan hal yang mengejutkan ketika kita menemukan berbagai macam lagu-lagu terbaru dari musik ini dimainkan di setiap sudut kompleks perumahan atau jalan. Lebih lanjut, baca tentang lagu dangdut.
Satu cara lainnya untuk mengklasifikan sebuah lagu adalah dengan berdasarkan tema, emosi, atau konten yang diangkat melalui penulisan liriknya. Di bawah ini merupakan contoh tentang pengelompokan lagu berdasarkan emosi, tema, maupun konten yang diangkat. Pengelompokan ini berguna bagi para pendengar yang sedang ingin mengalami pengalaman sesuatu, misal mereka sedang sedih dan butuh bantuan lagu-lagu sedih, atau ketika mereka ingin mengadakan sebuah pesta dan mereka membutuhkan lagu yang memiliki irama ceria dan membuat semangat. Sehingga tim redaksi merasa perlu untuk membagi lagu terbaru berdasarkan hal di bawah ini.