Lagu Jazz sering dianggap sebagai lagu untuk orang cerdas, apakah lagu-lagu ini layak untuk memiliki predikat demikian?

Musik jazz pertama kali dimainkan di sebuah komunitas Afrika-Amerika New Orleans pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Musik jazz berkembang dari musik bues dan ragtime dan dalam perkembangannya telah banyak mengalami perluasan, entah itu dalam gaya bermain atau dikombinasikan dengan musik-musik lainnya. Jika kita berbicara mengenai musik jazz, kita akan banyak menemukan musik yang dimainkan dengan gaya swing, dengan vokal yang saling berinteraksi (seperti saling bersaut-sautan), polyrhythm, dan banyak improvisasi. Akar dari musik jazz sendiri dapat ditemui di musik-musik tradionsal Afrika Utara termasuk juga musik militer di Eropa. Dapat dikatakan bahwa pondasi awal terbentuknya musik jazz benar-benar dekat dengan kaum kulit hitam meskipun dalam perkembangannya banyak pengaruh luar yang ikut masuk dalam lagu-lagu jazz di masa awal itu.

Sebagai contoh, sebuah pergerakan New Orleans jazz yang terjadi di awal 1910an yang mengawali perkawinan berbagai macam jenis musik dengan musik jazz. Lagu jazz pada periode tersebut memilki kharakteristik seperti sebuah marching band, dikombinasikan dengan ragtime dan blues beserta ketukan polyrhthm dan banyak improvisasi. Sekilas, ketika kita mendengarkan lagu jazz yang ditulis di masa itu, kita akan merasa bahwa jazz dimainkan sebagai pengiring dansa. Melompat ke periode 1930an, kita akan banyak bertemu dengan band jazz yang memainkan pengaruh swing big band, pada periode ini kita akan bertemu dengan banyak inovasi yang semakin memperkasi musik jazz sampai saat ini. Periode itu juga menandai perkembangan salah satu aliran jazz paling populer, Bebop yang muncul di sekitar 1940an. Saat Bebop mulai populer, musik jazz mulai beralih dari musik yang biasa diputar di aula dansa menjadi musik yang lebih menantang, kompleks secara komposisi kord, dan dimainkan dengan lebih cepat.

Perkembangan awal jazz memang telah berhasil menghadirkan warna musik yang begitu kaya. Tak hanya berhenti di Bebop, kita kemudian mengenal gaya bermusik lain yang muncul setelahnya seperti cool jazz yang lebih kalem, free jazz yang bermain tanpa struktur yang jelas di periode 1950an, sampai dengan fusion jazz yang masih sangat populer hingga saat ini. Perjalanan panjang musik jazz itu tentu sangat menarik untuk diikuti, terutama bagi kalian penikmat lagu jazz, entah klasik maupun modern. Sama seperti perjalanan lagu pop, lagu punk, dan juga lagu metal, tim redaksi tertarik untuk melihat lebih jauh mengenai musik jazz dan lagu-lagu jazz apa yang ikut berjasa dalam memberi pengaruh terhadap perkembangan musik jazz hingga sampai pada tahapan yang sekarang ini.

Seperti seri lagu paling berpengaruh yang lain, tim redaksi sudah memilih dua puluh lagu jazz terbaik yang tersebar di seluruh periode musik jazz dan ikut memberi pengaruh dalam proses penciptaan gaya bermain baru. Artikel ini akan memuat nama-nama yang memiliki pengaruh kuat dalam era krusial seperti Bebop, Ragtime, dan Big Band. Oleh karena itu, tanpa mau berbasa-basi lebih lanjut lagi, inilah serial keempat dari lagu berpengaruh: 20 Lagu Metal Terbaik Paling Berpengaruh Sepanjang Masa versi Backstage Whisp. Selamat menikmati.

 

Miles Davis dan John Coltrane – “Kind of Blue” (diambil dari Kind of Blue, 1959)

Miles Davis

Lagu ini berhasil merepresentasikan keseluruhan dari album yang dirilis oleh Miles Davis di tahun 1959. Album ini sering dikatakan sebagai periode terbaik yang pernah dimiliki oleh seorang Miles Davis dengan mengumpulkan nama-nama seperti John Coltrane, Bill Evans, Cannonball Adderley, Paul Chambers dan Jimmy Cobb. Banyak yang menyebut kumpulan talenta di album ini sebagai kumpulan jazz terbaik yang pernah dibentuk dalam peradaban manusia. “Kind of Blue” adalah tipikal lagu yang lembut, sebuah sisi yang lebih lembut dari musik jazz, dengan soft hi-hatt dan kombinasi improvisasi di beberapa titik. Dengarkan lagu “Kind of Blue” di bawah ini.

 

Billie Holiday – “Strange Fruit” (diambil dari Single, 1939)

Billie Holiday

Sebuah lagu yang sangat monumental, tak hanya mampu menggerakkan hati seseorang namun juga menampilkan vokal dari Billie yang mampu membawa emosi yang sesungguhnya dari lagu ini. Cara penyampaian Billie pun cukup menarik di sini, dia menganggap lagu ini layaknya sebuah puisi dan membawakannya dengan penampilan yang memukau. Tak hanya itu, lagu ini juga termasuk ke dalam lagu pop terbaik yang membawa pengaruh ke dalam kehidupan manusia dengan liriknya yang menjadi simbol perlawanan terhadap rasisme kepada orang kulit hitam yang pada saat itu masih sering terjadi. Dengarkan lagu berjudul “Strange Fruit” di bawah ini.

 

Ella Fitzgerald dan Louis Armstrong – “Summertime” (diambil dari Porgy and Bess, 1958)

Ella Fitzgerald

Mereka berdua sering dinobatkan sebagai power couple dari musik jazz. Ella dan Louis sering terlibat dalam penulisan lagu-lagu klasik Jazz bersama-sama dengan menonjolkan sisi humor dari aliran jazz yang cukup jarang dibicarakan oleh penikmat musik jazz. Lagu “Summertime” adalah lagu yang unik, kalian bisa mendengar beberapa nada yang memiliki suasana ceria di lagu ini dan beberapa bagian narasi yang diisi oleh beberapa celetekan khas Ella. Lagu ini sudah sangat sering dibawakan ulang dan diambil sample-nya oleh banyak musisi setelah mereka. Dengarkan lagu berjudul “Summertime” di bawah ini.

 

Duke Ellington dan John Coltrane – “In a Sentimental Mood” (1962)

Duke Ellington

Lagu ini dari judulnya saja sudah dapat menjelaskan akan seperti apa dibawakan. Membawa nuansa semilir yang mengalir lembut, lagu ini adalah sebuah lagu instrumental murni yang berjasa dalam mendefinisikan seperti apa musik jazz di zaman modern ini. Jika kalian memilih untuk terjun langsung dan tenggelam dalam lautan bernama komposisi di lagu ini, kalian akan menemukan banyak teka-teki yang menunggu untuk dipencahkan di lagu ini dan ketika kalian berhasil menemukan serta menyelesaikan teka-teki itu, kalian akan dibuat terpesona oleh penampilan yang memukau dari Duke Ellington serta John Coltrane di lagu ini. Dengarkan di bawah ini.

 

Fats Waller – “Ain’t Misbehavin'” (diambil dari Stormy Weather, 1943)

Fats Waller

Saat kita melihat sosok Fats Waller mulai meletakkan jari-jarinya di atas tuts piano, kita dapat melihat sosok entertainer sejati di dalam diri Fats Waller. Dia adalah seorang musisi yang tak hanya berkharisma, namun juga memiliki karakter yang melekat dan legendaris. Fats Waller mengambil pendekatan ragtime dalam memainkan musiknya, pendekatan yang didasarkan pada ketukan terhadap not secara cepat. Lagu “Ain’t Misbehavin'” ini melegenda bukan hanya karena komposisinya yang menggugah, namun juga pembawaan dari Fats Waller. Coba dengarkan saja, kalian juga akan menemukan beberapa humor yang Fats Waller selipkan di lagu ini. Dengarkan lagunya di bawah ini.

 

Jelly Roll Morton – “King Porter Stomp” (1924)

Jelly Roll Morton

Jelly Roll Morton cukup dikenal sebagai seorang musisi yang berjasa dalam memperkenalkan gaya New Orleans pada musik jazz. Lagu “King Porter Stomp” ini adalah komposisi ragtime dengan progresi chord yang sampai sekarang masih sering digunakan oleh banyak komposer jazz modern. Bahkan saking terkenalnya progresi yang ditulis oleh Jelly Roll Morton ini, progresi yang seperti ini akhirnya diberi nama sebagai Stomp progression untuk menghormati lagu “King Porter Stomp” yang memperkenalkan susunan progresi chord yang seperti ini. Dengarkan lagunya di bawah ini, tak terelakan lagi, ini adalah salah satu lagu paling berpengaruh di dalam musik jazz.

 

James P Johnson – “Charleston” (1923)

James J Johnson

Lagu ini pertama kali diperkenalkan oleh Elisabeth Welch melalui pertunjukan musikal Broadway berjudul Runnin’ Wild. “Charleston” sebenarnya ditulis sebagai pengiring dari sebuah tarian yang diberi nama Charleston Dance yang populer di South Carolina pada masa itu. Namun, kesuksesan pertunjukan musikal dari Elisabeth Welch membuka mata dunia terhadap lagu ini dan menjadikan lagu ini sebagai salah satu lagu jazz terbesar yang ditulis saat itu. Cara James P Johnson dalam menulis rhythm musik ini sudah banyak menginspirasi musisi lain. Bahkan lagu ini sering ditampilkan ulang di film-film yang dirilis beberapa dekade setelah lagu ini ditulis. Dengarkan lagu ini melalui pemutar di bawah ini.

 

Benny Goodman – “Sing, Sing, Sing” (1936)

Benny Goodman

Sebenarnya lagu ini cukup kontroversial, banyak yang percaya bahwa lagu ini tidak digubah oleh Benny Goodman sendiri melainkan ditulis oleh Louis Prima sebagai salah satu lagu dari album B Sides It’s Been So Long di tahun 1936. Namun, satu hal yang tak bisa dibantah adalah bagaimana Benny Goodman berhasil menjadikan lagu bejudul “Sing, Sing, Sing” ini sebagai salah satu lagu terbaik jazz yang pernah ditulis. Dalam lagu ini, Benny Goodman yang juga dikenal sebagai raja dari musik swing mengajak nama-nama seperti Harry James dan Ziggy Elman. Oh ya, jika kalian mempertanyakan pengaruh yang diberikan oleh lagu ini, lagu ini adalah salah satu lagu yang mempengaruhi cara menulis lagu dari Brendon Urie (Panic! at The Disco). Dengarkan di bawah ini.

 

Louis Armstrong – “La vie en Rose” (1950)

Louis Armstrong

Judul ini ditulis dalam bahasa Prancis yang memiliki arti “life is pink”. Lagu ini memiliki arti yang sangat dalam, di masa yang sedang bergejolak karena perang dunia kedua, Louis Armstrong menulis sebuah lagu dengan cerita tentang seseorang yang ingin menyebarkan cinta pada saat perang sedang terjadi. Memang lagu ini ditulis oleh penyanyi kabaret asal Prancis bernama Edith Piaf, namun pembawaan dan ratapan yang mengiringi permainan terompet dari Louis Armstrong telah membawa lagu ini sebagai salah satu mahakarya jazz yang pernah direkam. Dengarkan lagu jazz yang menyentuh ini melalui pemutar berikut.

 

Glenn Miller – “In The Mood” (1939)

Glenn Miller

Lagu ini adalah lagu yang cukup populer untuk dimainkan di sebuah aula dansa pada masa-masa perang dunia kedua di banyak tempat. Pada masa itu, dengan dandanan jaket olahraga dan rambut yang dibasahi oleh pomade, Glenn Miller dan orkestranya adalah salah satu kelompok yang paling dicintai dan disukai oleh semua orang. Sebuah lagu upbeat yang didedikasikan oleh seorang pecinta, sebuah lagu yang dimainkan untuk meredakan ketegangan yang terjadi karena perang dunia dan berusaha menggantikannya dengan perasaan cinta. Dengarkan lagunya di bawah ini.

 

Al Jarreau – “Rainbow In Your Eyes” (diambil dari Glow, 1976)

Al Jarreau

Al Jarreau adalah salahs satu contoh musisi yang menganggap instrumen miliknya suatu alat yang menyenangkan, oleh karena pandangan tersebut tak banyak musisi jazz yang bisa memainkan musik mereka dengan cara semenyenangkan Al Jarreau. Al Jarreau terkenal dengan vokalnya yang penuh sopan santun dan banyak melakukan improvisasi yang tidak biasa. Selain itu, Al merupakan sosok langka dalam dunia musik. Baginya, bermain musik bukanlah prioritas utamanya seperti banyak musisi lainnya, musik baginya hanya merupakan alat. Prioritas utama Al, yang pernah bekerja sebagai konselor adalah menyembuhkan orang. Tak heran ketika kalian mendengarkan lagu-lagu dari Al Jarreau, seperti lagu berjudul “Rainbow In Your Eyes” ini contohnya, kalian akan terinfeksi energi positif darinya. Dengarkan di bawah ini.

 

Thelonius Monk – “Blue Monk” (1954)

Thelonious Monk

Perkembangan jazz yang terus menerus menghasilkan sebuah evolusi dalam gaya bermusik jazz. Saat itu kita mulai mengenal gaya baru seperti yang dinamai dengan Bebop dan Cool Jazz. Pada masa perkenalan aliran musik baru itu, muncul seseorang dengan nama Thelonius Monk dengan lagunya yang berjudul “Blue Monk”. Lagu ini adalah lagu yang menjembatani era Bebop dan era Jazz Cool dengan menghadirkan beberapa bagian yang dapat ditemukan di kedua gaya musik tersebut. Melalui “Blue Monk”, Thelonius Monk baru saja menempatkan namanya sebagai salah satu musisi jazz paling berpengaruh sepanjang masa, dengan gaya bermain yang kompleks dan eksplorasi yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Dengarkan lagunya di bawah ini.

 

Duke Ellington – “It Don’t Mean a Thing (If It Ain’t Got That Swing)” (1932)

Duke Ellington

Lagu ini seperti lagu “Charleston” juga merupakan lagu yang cukup populer dimainkan di lantai dansa. Memiliki nada yang ikonik, lagu “It Don’t Mean a Thing (If It Ain’t Got That Swing)” adalah lagu yang bisa dengan mudah dikenali oleh para penikmat jazz lintas generasi sekalipun. Lagu ini mencapai puncak popularitas ketika era big band dan swing mulai merajai musik jazz secara keseluruhan. Beberapa nama pernah membawakan ulang lagu ini, nama-nama raksasa dalam sejarah jazz seperti Ella Fitzgerald contohnya, pernah membawakan lagu ini dengan pembawaannya sendiri. Dengarkan lagunya di bawah ini.

 

Cab Calloway – “St. James Infirmary” (1933)

Cab Calloway

Pada periode awal 1930an, jazz mulai menjadi musik yang lebih glamor dan eksentrik. Musisi jazz biasanya akan melengkapi penampilan mereka dengan sebuah busana yang menimbulkan kesan teatrikal, yang juga banyak dipengaruhi oleh opera Eropa. Cab Calloway adalah salah satu musisi yang paling terkenal dengan gaya glamor seperti itu, mulai dari cara dia mengenakan pakaian sampai dengan cara dirinya membawakan diri, engkau akan dengan mudah melihat sosok superstar di dalam dirinya. Memang benar, lagu “St. James Infirmary” baru benar-benar diperhitungkan secara luas ketika Louis Armstrong membawakannya dengan judul “St. James Infirmary Blues”, namun tak bisa dibantah pengaruh yang dibawa oleh Cab Calloway di musik jazz. Calloway membawa atmosfer dramatis yang biasa ditemui di panggung opera Eropa dan membawanya ke panggung musik jazz. Dengarkan lagunya di bawah ini.

 

Dave Brubeck – “Take Five” (diambil dari Time Out, 1959)

Dave Brubeck

Rasanya aneh ketika kita berbicara mengenai lagu jazz terbaik yang paling berpengaruh sepanjang masa tanpa melibatkan lagu jazz paling sukses dan terpopuler sepanjang masa, karena itu perkenalkan lagu berjudul “Take Five” ini. Lagu ini bisa beresonansi dengan semua fans dari Dave Brubeck, entah itu fans yang sering menyaksikan pertunjukan langsung dari Dave Brubeck, entah itu fans jauh yang hanya bisa menikmati sajian dari Dave melalui piringan hitam atau radio saja. Ini adalah sebuah lagu jazz dengan ketukan yang bouncy dan permainan piano yang menggoda, terkadang memaksamu meninggalkan segala sesuatunya sejenak dan terhanyut dalam alunan nada yang mengajakmu untuk berdansa. Dengarkan “Take Five” melalui pemutar di bawah ini.

 

Dizzy Gillespie – “Salt Peanuts” (1943)

Dizzy Gillespie

Masih ingat dengan gaya bermain bepop yang populer di era 40an menuju 50an? Nah lagu “Salt Peanuts” ini sering dianggap sebagai sebuah cetak biru tentang bagaimana gaya bermain Bepop terdengar. Jika kalian bertemu dengan seseorang yang bertanya kepadamu tentang apa itu musik bepop, sodorkan saja lagu ini tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Gaya Bepop identik dengan tempo yang cepat, dengan progresi yang kompleks diserta beberapa kali perpindahan kunci, dan banyak improvisasi mengindikasikan bahwa gaya bermain musik ini memang tidak mudah untuk dipraktekkan begitu saja, terutama untuk kalian yang sedang belajar. Dizzy Gillespie beserta bandnya saat itu, Charlie Parker, Al Haig, Carly Russell, dan Sid Catlett memperlihatkan pemahaman yang luar biasa mengenai struktur harmoni suatu lagu dan juga penggunaan skala musik yang beragam dalam sebuah lagu. Dengarkan “Salt Peanuts” di bawah ini.

 

Art Blakey and The Jazz Messengers – “Moanin'” (diambil dari Moanin’, 1958)

Art Blakey and jazz messengers

Salah satu karya terbaik dari modern jazz yang dirilis pada tahun 1950an, Art Blakey besama dengan Bobby Timmons dan Benny Golson melahirkan sebuah tembang yang benar-benar melodius, bluesy dan sesekali terdengar menggoda. Lagu “Moanin'” sendiri merupakan sebuah lagu yang paling mudah menggambarkan apa itu hard bop, bagian lain dari gaya bermain bop. Lagu ini dipengaruhi oleh beberapa gaya bermusik lainnya, seperti rhythm and blues (rnb), gospel, dan tentu saja blues dengan penekanan yang lebih banyak terhadap permainan paino dan saxophone di sepanjang lagu. Dengarkan lagu berjudul “Moanin'” di bawah ini. (ps. lagu ini dapat kalian temukan di anime berjudul Sakamichi no Apollon).

 

Chet Baker – “My Funny Valentine” (diambil dari My Funny Valentine, 1953)

Chet Baker

Saat berada dalam puncak karirnya, Chet Baker dikenal sebagai seorang penyanyi yang memiliki suara jujur dan menarik dengan jangkauan yang sangat luas. Dengarkan saja ketika “My Funny Valentine” ini dinyanyikan olehnya, dengan gaya berpakaian yang merepresentasikan “before it was cool”, Chet seolah sedang menyembuhkan dirimu melalui aliran suara yang masuk lewat gendang telingamu, terdengar sangat lembut dan menenangkan. Tak hanya bernyanyi, Chet juga memiliki kemampuan yang luar biasa dalam memainkan terompet. Gaya bermainnya disebut-sebut sangat melegenda dan meletakkannya ke dalam jajaran peniup terompet paling berpengaruh sepanjang masa. Dengarkan lagunya di bawah ini.

 

Charlie Parker – “Out of Nowhere” (1947)

Charlie Parker

Charlie Parker adalah seorang virtuoso, dialah pionir pemain alto-saxophone dalam musik jazz. Cara bermainnya yang cepat, bersih, dan banyak improvisasi mempengaruhi banyak musisi jazz setelahnya dan bahkan menyebar sampai kepada musik lain di luar jazz. Caranya dalam menulis lagu benar-benar inovatif, penuh dengan penggunaan progresi kord yang kompleks dan harmoni yang revolusioner. Dengarkan lagu berjudul “Out of Nowhere” ini, melalui lagu ini Charlie Parker benar-benar terdengar seperti seorang jenius dan berjasa dalam menimbulkan asosiasi terhadap musik jazz sebagai musik yang dimainkan oleh seorang terpelajar dan cerdas. Mungkin pada masa itu, Charlie yang juga mendapat nama julukan sebagai “Bird” adalah seorang paling inovatif yang hidup memainkan musik jazz. Dengarkan “Out of Nowhere” di bawah ini.

 

Coleman Hawkins – “Body and Soul” (1939)

Coleman Hawkins

Salah satu alasan kenapa tenor saxophone begitu ikonik di dalam gaya bermain bebop adalah orang ini. Coleman, seperti Charlie adalah seorang yang sangat inovatif dalam memainkan musik, gaya bermainnya di musik swing telah membantu dalam perkembangan gaya bermain bepop di pertengahan 40an. Salah satu karya terbaiknya, “Body and Soul” adalah standar tentang bagaimana sebuah alat musik tenor saxophone sebaiknya dimainkan dalam komposisi jazz. Pengaruh Coleman Hawkins merambat kepada nama-nama seperti Thelonious Monk dan Miles Davis, menunjukkan betapa pentingnya sosok Coleman Hawkins ini bagi perkembangan musik jazz modern. Jadi jika ada seseorang yang memberitahumu bahwa dirinya merupakan seorang pemain tenor saxophone tapi tidak mengetahui nama Coleman, dia hanya akan mempermalukan dirinya. Dengarkan “Body and Soul” di bawah ini.

 

Itu tadi adaah lagu jazz terbaik yang memiliki pengaruh paling besar sepanjang masa versi Backstage Whisp. Adakah lagu jazz yang kalian sukai selain lagu-lagu di atas? Beritahu kami melalui kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa untuk mengikuti sajian lagu yang paling berpengaruh untuk aliran musik tertentu:
1. Lagu Pop Terbaik Paling Berpengaruh
2. Lagu Punk Terbaik Paling Berpengaruh
3. Lagu Metal Terbaik Paling Berpengaruh

Ikuti terus Backstage Whisp untuk ulasan dan berita musik terbaru.

About The Author

Redaksi

Backstage Whisp (http://backstagewhisp.com/) adalah media online musik alternatif berbahasa Indonesia. Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi kami di [email protected]