Chirs Cornell, vokalis dari band pionir musik grunge di tahun 90an Soundgarden dan Audioslave menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 52 tahun. Melalui pernyataan yang disampaikan kepada Asociated Press, perwakilan dari Chirs Cornell, Brian Bumbery mengatakan bahwa Chris meninggal dunia pada hari Rabu malam tanggal 17 Mei 2017 di Detroit. Kematian Chris Cornell ini dikatakan oleh Brian sebagai sesuatu yang mendadak dan meninggalkan luka bagi istri dan keluarga dari Chris COrnell. Saat ini, penyelidikan mengenai kematian Chris Cornell sedang dilakukan secara tertutup sebagaimana diminta oleh pihak keluarga dari Chris Cornell dan pihak keluarga mengharapkan privasi atas hal tersebut.

Sebelum kematiannya yang mendadak, Chris Cornell sedang melangsungkan tur dengan Soundgarden, bahkan dia sempat menulis tweet mengenai konsernya yang terjual habis di Detroit hanya beberapa jam saja sebelum kematiannya. Beberapa koleganya, seperti gitaris Led Zeppelin, Jimmy Page, Billy Idol, dan gitaris dari Jane’s Addiction serta Red Hot Chilli Peppers Dave Navarro langsung menyampaikan penghormatan kepada mendiang Chris Cornell. Melalui akun twitternya, Jimmy Page bahkan memberikan pujian kepada Chris Cornell yang dianggapnya sebagai seorang musisi yang sangat bertalenta dan akan dirindukan kehadirannya.

Ketika gerakan Pacific Northwestern grunge mulai mencapai titik maksimum pada periode akhir 80an dan awal 90an, Soundgarden adalah salah satu nama yang dianggap memiliki pengaruh besar di samping nama lain seperti Nirvana dan Pearl Jam. Seperti kompatriotnya Nirvana, Soundgarden meneken kontrak untuk bergabung dengan label independen bernama Sub Pop Records sebelum akhirnya memilih untuk melanjutkan kiprah mereka melalui mayor label, memperkenalkan musik mereka yang penuh kecemasan di balutan sound berat melalui lagu seperti “Black Hole Sun”.

Soundgarden mencapai puncak popularitas dan kesuksesan komersial melalui langkah itu. Mereka sukses menjual lebih dari 10 juta keping album di Amerika Serikat saja dan dinominasikan untuk sembilan Grammy Awards dan dua kali menerima penghargaan bergengsi tersebut. Kesuksesan tersebut memang tak bertahan lama setelah mereka memutuskan untuk mengakhiri kebersamaan mereka sebagai band pada tahun 1997. Selepas bubarnya Soundgarden, Chris Cornell mulai merekam materi solo dia sendiri sebelum bergabung dengan supergroup yang diproduseri oleh Rick Rubin, Audioslave bersama dengan mantan anggota dari Rage Against the Machine.

Selain bersama dengan Audioslave, Chris Cornell juga merekam sebuah karya berjudul You Know My Name bersama dengan komposer David Arnold yang kemudian digunakan sebagai soundtrack dari film James Bond di tahun 2006, Casino Royale. Pada tahun 2010, setelah 13 tahun bubarnya Soundgarden, Chris Cornell melakukan reuni dengan teman-temannya di Soundgarden untuk memproduksi sebuah album berjudul King Animal pada tahun 2012 dan mulai konsisten menulis lagu baru lagi mulai dari saat itu.

Selama hidupnya, Chris Cornell berjuang melawan ketergantungan terhadap obat-obatan dan alkohol dengan memasuki rehabilitasi pada tahun 2003 dan sudah terbebas dari ketergantungan sejak saat itu. Kepada Spin, Chris menjelaskan pengalaman dirinya masuk panti rehabilitasi sebagai pengalaman yang menarik karena dirinya seperti sedang berada di sekolah lagi. “Kadang-kadang, aku akan minum alkohol sebelum kami bermain. Itu bukan masalah yang besar. Itu baru menjadi masalah ketika aku mulai berhenti melakukan semua hal yang aku sukai. Aku biasa bersepeda bersama dengan teman-temanku. Tetapi ketika aku mulai meninggalkan gunung dan sepeda, aku hanya melakukan minum-minum saja.” ungkap Chris Cornell kepada Spin.

Chris Cornell

Chris Cornell tak hanya berbicara kepada Spin mengenai kecanduannya itu, kepada Details Magazine dirinya berkata, “Ketika aku mulai menjadi dewasa – dengan tanggung jawab emosional yang tinggi – aku melakukan apapun yang bisa kulakukan. Itu terjadi tanpa kusadari. Masalahnya, ketika kamu mencoba menghisap tabung (obat) untuk pertama kalinya, kamu tidak tahu bahwa itu adalah takdirmu. Momen seperti itu bukanlah sebuah momen yang dramatis dan akhirnya mulai saat itu, aku tidak mau peduli sama sekali.”.

Selama hidupnya, Chris Cornell bersama dengan istrinya mendirikan sebuah yayasan yang bergerak untuk membantu anak-anak yang hidup dalam kemiskinan dan tuna wisma. Chris Cornell memiliki dua anak dengan nama Toni dan Christopher Nicholas, selain itu dia juga memiliki seorang putri bersama dengan istri pertamanya yang juga merupakan mantan manajernya, Susan Silver.

Rest in peace, Chris.
Ikuti Backsage Whisp untuk ulasan dan berita musik terbaru.

About The Author

Redaksi

Backstage Whisp (http://backstagewhisp.com/) adalah media online musik alternatif berbahasa Indonesia. Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi kami di [email protected]